SRAGEN UPDATE — Grup Alibaba China menjual 3,1 persen saham di perusahaan pembayaran digital India Paytm.
Paytm adalah sebuah perusahaan teknologi multinasional India yang mengkhususkan diri dalam sistem pembayaran digital, perdagangan elektronik dan jasa keuangan, yang berbasis di Noida.
Total penjualan saham milik Alibaba di Paytm mencapai $125 juta (sekitar Rp1,9 triliun) melalui kesepakatan blok pada hari Kamis, 12 Januari 2023.
Saham perusahaan Paytm turun sebanyak 8,8 persen menjadi 528 rupee (Rp98.943,45) pada perdagangan sore, dan terakhir turun 5,8 persen pada pukul 15:00 IST.
Baca Juga: Inilah Partai Baru yang Siap Mengusung Presiden Indonesia, Siap Bertarung di Pemilu 2024
Alibaba, yang memegang 6,26 persen saham di Paytm pada akhir September, menjual saham masing-masing seharga 536,95 rupee (Rp100.633,79).
Dilansir SragenUpdate.com dari Reuters.com Morgan Stanley menasihati Alibaba tentang kesepakatan itu.
Saham Paytm telah naik sekitar 9 persen tahun ini hingga penutupan terakhir, setelah melaporkan angka awal yang kuat untuk kuartal ketiga.
Menutup tahun 2022 dengan kerugian 60 persen, meskipun perusahaan mengumumkan pembelian kembali saham pada bulan Desember.
Secara resmi dikenal dengan One97 Communications, Paytm terdaftar pada tahun 2021 setelah penawaran umum persana (IPO) senilai $2,5 miliar (sekitar Rp38,198 triliun).
Sejak saat itu, saham tersebut anjlok sekitar 75 persen dari harga penawaran IPO.
Penurunan ini disebabkan karena para investor mulai mempertanyakan rencana monetisasi perusahaan di tengah kekhawatiran tentang valuasi perusahaan teknologi yang setinggi langit dan kekhawatiran akan resesi ekonomi global.
Pada November tahun lalu, Softbank Group Corp menjual 4,5 persen saham di perusahaan pembayaran elektronik senilai $200 juta atau sekitar Rp3 triliun.
Baca Juga: Biodata Shin Haram, Member BABY MONSTER yang Membuat Heboh Jagat Maya dengan Vokal Uniknya
Softbank memiliki 17,5 persen saham di Paytm pada 30 September.***