Pasukan Israel Kembali Menyerbu Masjid Al-Aqsa di Bulan Ramadan, Jamaah Sedang Salat Tarawih

6 April 2023, 15:53 WIB
Foto ilustrasi masjid al aqsha/pixabay/UmmePhotos /

SRAGEN UPDATE – Pasukan Israel kembali menyerang Masjid Al-Aqsa di Palestina untuk malam kedua berturut-turut selama bulan Ramadan ini.

Malam yang digunakan untuk para jamaah melaksanakan salat tarawih itu diserang oleh pasukan Israel dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut.

Tidak hanya itu, pasukan Israel juga memukul orang-orang Palestina yang ditahan di dalam Masjid Al-Aqsa.

Banyak warga Palestina yang ditahan itu dipaksa untuk menandatangani surat yang melarang mereka memasuki Masjid Al-Aqsa selama satu minggu.

Tujuan Serangan Pasukan Israel

Hal itu ditujukan karena Israel akan segera merayakan Hari Raya Paskah pada Jumat mendatang, dan akan menggunakan sisi Tembok Barat Masjid Al-Aqsa untuk berkumpul.

Maka dari itu, Israel melarang warga Palestina untuk menggunakan Masjid Al-Aqsa untuk kegiatan beribadah.

Baca Juga: TikTok Didenda Sekitar 236 Miliar Rupiah karena Penyalahgunaan Data Anak-anak di Inggris Raya

Padahal, seperti yang masyarakat ketahui, Masjid Al-Aqsa adalah situs Islam di mana orang muslim bebas melakukan ibadahnya.

Hal itu telah tertuang dalam perjanjian internasional selama puluhan tahun lamanya, tetapi Israel telah melanggar perjanjian tersebut.

Dilansir dari middleeasteye.net, seorang wakil direktur Wakaf Islam di Masjid Al Aqsa, Najeh Bkeirat, mengatakan bahwa serangan ini seperti sudah direncanakan sebelumnya.

“Pemerintah Israel tampaknya telah membuat keputusan tahun ini untuk mengosongkan warga Palestina dari Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem. Ini sangat jelas,” ungkap Bkeirat.

Menurut media Palestina, pasukan Israel telah menangkap sekitar 1.000 warga Palestina dari Yerusalem tahun ini, dan mengeluarkan perintah untuk melarang memasuki Al-Aqsa.

Kecaman dari Negara-Negara Arab

Adanya serangan di malam bulan Ramadan ini, beberapa negara Arab mengecam tindakan Israel terhadap para jamaah yang sedang melakukan salat tarawih itu.

“Arab Saudi mengecam penyerangan terang-terangan ini dan menyatakan penolakannya terhadap segala praktik yang merusak perdamaian.

Hal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip internasional yang berhubungan dengan kesucian agama,” ungkap Kementerian Luar Negeri Riyadh, Arab Saudi.

Baca Juga: Mantan Presiden Donald Trump Tiba di New York, Hadiri Sidang Dakwaannya, Presiden Pertama AS Dituntut Pidana

Selain Arab Saudi, Qatar juga menyatakan bahwa pihaknya menganggap tindakan pasukan Israel itu merupakan eskalasi serius dan pelanggaran terang-terangan terhadap tempat suci, hingga pelanggaran hukum internasional.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: middleeasteye.net

Tags

Terkini

Terpopuler