Kembali Kuasai Afghanistan, Bagaimana Taliban Memerintah di Masa Lalu?

- 18 Agustus 2021, 19:05 WIB
Perempuan Afghanistan Perjuangkan Haknya dengan Menantang Kekuasaan Taliban Saat Kembali. REUTERS/Stringer
Perempuan Afghanistan Perjuangkan Haknya dengan Menantang Kekuasaan Taliban Saat Kembali. REUTERS/Stringer /STRINGER/REUTERS

 

SRAGEN UPDATE – Afghanistan berhasil membuat geger dunia setelah istana kepresidenan di Kabul berhasil diduduki Taliban setelah 20 tahun lamanya.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dikabarkan melarikan diri meninggalkan Afghanistan dan hingga kini keberadaannya masih dipertanyakan.

Artikel ini dilansir dari NYTimes, banyak masyarakat yang bertanya-tanya bagaimana pemerintahan Taliban di Afghanistan di masa lalu.

Melihat asal-usul Taliban, bagaimana mereka berhasil mengambil alih Afghanistan tidak sekali, tapi dua kali.

Baca Juga: Afghanistan Membara, Siapa Taliban, Asal Mereka dan Kapan Taliban Pertama Muncul

Bagaimana Taliban memerintah?

Pada tahun 1996, Taliban menyatakan pemerintahan Islam, memaksakan interpretasi keras Quran dan menegakkan dengan hukuman publik, termasuk amputasi dan eksekusi massal.

Dan peran perempuan di publik dibatasi, melarang mereka pergi belajar ke sekolah.

Mereka juga membuat jelas bahwa praktek agama selain Islam tidak akan ditoleransi: pada awal 2001, Taliban menghancur patung yang dikenal sebagai Buddha besar Bamiyan.

Yang mana patung itu adalah objek kebanggaan di seluruh dunia.

Taliban menganggap mereka menghancurkan patung tersebut adalah rahmat.

“Lebih mudah menghancurkan daripada membangun,” ujari Menteri Informasi dan budaya militan.

Baca Juga: Taliban Kudeta Afghanistan dari Kekuasaan Rezim Ashraf Ghani

Ada kerangka sebuah pemerintahan modern, termasuk kementerian dan birokrasi. Tapi pada implementasinya, itu dekrit keagamaan, dan kehendak komandan.

Perintah yang mendikte kehidupan sehari-hari orang-orang Afghanistan.

Mereka tidak mengontrol seluruh negeri. Di utara, di mana banyak komandan mujahedeen telah menduduki tempatnya, tetap menjadi benteng perlawanan.

Pada musim dingin 1995, seorang koresponden berita internasional menyambangi Afghanistan melaporkan bahwa setelah bertahun-tahun kebrutalan akhirnya perubahan mulai terlihat.

Sebuah ‘kekuatan baru puritan Islam dan patriot Afghanistan’ dengan cepat mengambil alih kendali militer lebih dari 40 persen Afghanistan.

Itu mengejutkan, karena sampai mengambil senjata hanya setahun sebelumnya, banyak dari para pejuang telah lebih banyak dari orang-orang agamais.

Baca Juga: Taliban Menang, Amerika dan NATO Khawatir Ledakan Pengungsi Di Tanahnya

Nama mereka berarti ‘siswa’. Taliban, mereka menyebut diri mereka .

Seperempat abad kemudian, setelah menguraikan koalisi militer internasional dalam perang yang menewaskan puluhan ribu nyawa, Taliban kini menguasai Afghanistan lagi.

Apa yang mereka lakukan ketika mereka pertama kali mengambil alih kendali-dan apa rencana mereka untuk saat ini.***

 

 

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Nytimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah