Deteksi Siklon Tropis Freddy, BMKG : Waspada Dampak Cuaca

9 Februari 2023, 19:11 WIB
Ilustrasi. Deteksi Siklon Tropis Freedy, BMKG : Waspada Dampak Cuaca /Pexels/Robyn W

SRAGEN UPDATE - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC).

Siklon Tropis Freedy memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

BMKG melaporkan intensitas Siklon Tropis Freddy yang terpantau di Samudera Hindia selatan Bali dengan kecepatan angin maksimum 75 knot.

Adanya siklon tropis di perairan Samudra Hindia Tenggara kadangkala menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di sekitar Sumatra bagian Selatan atau Jawa bagian Barat.

Baca Juga: Cara Karina aespa Atasi Insomnia dan Susah Tidur, Kamu Bisa Contoh Teknik dan Metodenya

Daerah belokan angin ini juga dapat mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di daerah tersebut.

Adapun tekanan udara minimum sebesar 971 mb bergerak ke arah Barat - Barat Daya. Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Freddy Barat Daya sudah menjauhi wilayah Indonesia.

Kendati demikian, bibit Siklon Tropis 94S masih terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung dengan tekanan udara minimum sebesar 998 mb ke arah Barat Daya.

BMKG menyampaikan bahwa dampak bibit Siklon Tropis 94S ini dapat menyebabkan gelombang laut tinggi dan potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia tak terkecuali Ibu Kota.

Baca Juga: KBRI: Gempa Di Turki - Suriah, 3 WNI Luka Sejauh Ini Belum Ada Korban Jiwa

Berikut wilayah dengan potensi hujan sedang - lebat disertai angin kencang:

  • Hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakakarta, Jawa Timur, Bali).
  • Angin kencang > 25 knot (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat).

Berdasarkan citra radar cuaca BMKG, wilayah Jabodetabek dan sekitarnya pada Jumat ini terjadi 9 Februari 2023 pukul 11:01 WIB.

Terpantau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sebagian wilayah Jakarta Timur.

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Jakarta Selatan, Tangerang, Depok, Bekasi, Jakarta Barat, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Bogor, dan Kabupaten Bogor.

Umumnya pergerakan awan dari arah Barat - Barat Laut.

Baca Juga: Turki Dapat Banyak Bantuan Usai Dilanda Gempa, Benarkah Suriah Sama Sekali Belum Terima Bantuan Internasional?

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia selama sepekan ke depan.

Potensi cuaca ekstrem ini terjadi karena kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia.

Tiga bibit siklon tropis tersebut masing-masing Bibit Siklon Tropis 94S, Bibit Siklon Tropis 95S, dan Bibit Siklon Tropis 97S.

Dwikorita Karnawati menjelaskan Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Pandangan di Hari Pers Nasional 2023 : Pers Tidak Baik-Baik Saja sebab Konten Receh

Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.

Sistem tersebut bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.

Sementara Bibit Siklon Tropis 97S terpantau berada di Samudra Hindia Selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang.

Baca Juga: Park Eun Bin Dikonfirmasi Membintangi 'Diva of the Deserted Island Drama Comedy Romance, Ini Sipnosisnya

Dwikorita Karnawati menambahkan cuaca ekstrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materiil dan immateriil serta dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler