Tafsir Humor Politik: Prabowo Subianto, 'Ndasmu Etik,' dan Klise Perdebatan Capres

19 Desember 2023, 10:41 WIB
Tafsir Humor Politik: Prabowo Subianto, 'Ndasmu Etik,' dan Klise Perdebatan Capres /Antara/M Risyal Hidayat/

SRAGEN UPDATE - Dalam kesempatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra, Prabowo Subianto menggunakan ungkapan "ndasmu etik" yang kemudian viral di media sosial. 

Menanggapi sorotan yang muncul, Prabowo mengklarifikasi bahwa ucapan itu hanyalah candaan di antara anggota partai. 

Dia menegaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan forum internal bagi kader Gerindra dan ungkapan tersebut adalah semacam candaan yang biasa dalam percakapan di kalangan mereka.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem: Peringatan BMKG untuk Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Prabowo menyatakan bahwa orang Indonesia cenderung mencari-cari hal untuk diperbesar, sementara ucapan tersebut sebenarnya hanya merupakan bagian dari obrolan santai ala orang Banyumas. 

Dia mengajak untuk tidak memperbesar persoalan tersebut karena sebenarnya hanya sekadar kelucuan dalam lingkungan internal partai.

Ungkapan "ndasmu etik" sendiri muncul ketika Anies Baswedan dalam debat capres menanyakan pendapat Prabowo tentang aspek etika terkait putusan Mahkamah Konstitusi terkait usia calon presiden dan wakil presiden. 

Prabowo dalam debat itu menjelaskan bahwa tim hukum yang mendampinginya telah menyatakan secara hukum tidak ada masalah terkait keputusannya untuk menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden, dan bahwa putusan MK adalah final dan mengikat.

Intinya, Prabowo menegaskan bahwa ucapan tersebut hanya sebagai obrolan di lingkungan internal partai dan tidak perlu diperbesar. 

Baca Juga: HRW Minta Israel Hentikan Kelaparan di Jalur Gaza sebagai Senjata Perang

Selain itu, dalam debat capres, dia menjelaskan bahwa keputusannya secara hukum tidak bermasalah terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi.

Di sisi lalin, Karyono Wibowo, seorang pengamat politik, mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap ungkapan sarkastik "ndasmu etik" yang berasal dari Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, dan menjadi viral di platform media sosial.

Menurutnya, penggunaan kata-kata dengan unsur sarkasme oleh calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, sangat mengecewakan.

Menurutnya juga, sebagai seorang tokoh yang dihormati dan saat ini menjadi calon presiden, Prabowo seharusnya menghindari penggunaan kata-kata sarkastik yang bisa ditafsirkan sebagai bentuk makian.

Karyono, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), menyatakan bahwa kata "ndasmu" dalam bahasa Jawa merupakan salah satu umpatan paling kasar. 

Baca Juga: Tantangan Pemilu 2024: Dugaan Transaksi Curiga Memicu Panggilan untuk Penyelidikan Mendalam

Dia menegaskan bahwa pernyataan Prabowo mengandung unsur sarkasme yang bisa dianggap tidak etis dalam berbicara oleh masyarakat, terutama mereka yang berasal dari suku Jawa. 

Hal tersebut mungkin saja berpotensi menciptakan citra negatif bagi Prabowo.

Menurut Karyono, seharusnya kata-kata semacam itu tidak seharusnya keluar dari Prabowo, terutama saat ia berupaya mendapatkan dukungan dari masyarakat sebagai Presiden RI. 

Karyono menyatakan kebingungannya apakah itu kesalahan ucap (slip of the tongue) dari Prabowo atau mungkin ia kesulitan mengendalikan emosi setelah diserang dengan pertanyaan yang intens saat debat pertama.

Di sisi lain, juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa ucapan Prabowo dalam acara internal Partai Gerindra tersebut dimaksudkan sebagai candaan.

Baca Juga: Pemerintah akan Membuka Kembali Seleksi CASN Pada Tahun 2024! Apa Saja Formasi CASN yang Tersedia?

Sebelumnya, video singkat menampilkan Prabowo Subianto yang mengatakan, "Bagaimana pendapat Mas Prabowo tentang etik? Etik, etik, ndasmu etik".***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler