SRAGEN UPDATE - Baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam), Mahfud MD memberikan sebuah pernyataan yang menguak kekuasaan Ferdy Sambo di tubuh Polri.
Mantan Kadiv Propam ini dinilai oleh Mahfud MD memiliki kelompok yang seolah-olah menjadi kerajaan di Internal Mabes Polri.
Dikutip dari PMJ News, kelompok kerajaan Sambo ini juga turut diperiksa terkait kode etik.
Kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J membawa tanda tanya besar dan kecurigaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Polri.
Baca Juga: 3 Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 dengan Hasil Drawing Lengkap Pada 14-18 September
Selain itu, Mahfud MD menilai dengan adanya kejanggalan-kejanggalan tersebut, berarti ada masalah di dalam internal Polri.
Adanya kelompok seperti kerajaan yang mendukung Sambo, menyebabkan proses penyidikan kasus kematian Brigadir J menjadi terhambat.
"Tapi di dalamnya (internal Polri) sendiri ada banyak masalah," ungkap Mahfud dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kelompok kerajaan Sambo ini sudah seperi sub-Mabes yang berkuasa di tubuh Polri.
"Yang jelas ada hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa," ungkapnya.