Lewat layanan ini, diharapkan agar korban yang mengalami masalah psikis mampu segera beradaptasi kembali dalam kehidupan sosial dan membangun hubungan yang baik dengan keluarga atau teman-temannya.
Sebelumnya, Kemenkes juga mengungkap bahwa telah ditemukan lima orang korban gempa di tenda pengungsian yang mengalami gangguan jiwa pasca bencana.
Temuan tersebut didapat setelah petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI melakukan skrining kesehatan di tenda pengungsian korban gempa.
Banyak di antara para korban gempa yang juga mengalami masalah psikologi ringan seperti trauma, yang ditandai dengan ketakutan dan kecemasan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing.
Per 1 Desember 2022, BNPB mencatat ada sejumlah 329 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur, dan 11 orang masih dalam pencarian.
Sementara, jumlah pengungsi tercatat ada sebanyak 114.683 orang yang tersebar di 494 titik pengungsian.***