SRAGEN UPDATE - Psikolog klinis anak dan remaja dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia (UI), Andini Sugeng merekomendasikan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi musim libur sekolah di rumah. Penasaran? yang punya anak kecil di rumah boleh banget nih !!
Andini menyarankan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama keluarga tidak hanya membawa kesenangan, tapi juga bermanfaat dalam membangun hubungan yang dekat antara orangtua dan anak.
Tidak perlu memikirkan hal-hal baru, orangtua dapat memilih permainan atau kegiatan yang disukai oleh anak. Misalnya, seperti bermain monopoli, ludo, ular tangga, boneka, congklak, mobil-mobilan dan masih banyak lagi.
"Piknik di teras atau ruangan di rumah yang cukup nyaman dan anak-anak bisa bergerak leluasa. Nonton film anak sesuai usia anak, sediakan popcorn atau camilan dan atur suasana seperti di dalam bioskop," ujar Andini.
Baca Juga: Perhatikan! Jangan Sampai Salah Kaprah Tentang Isolasi Mandiri!
Bagi yang senang berpetualang, orangtua bisa mengajak anak mencari harta karun. Misalnya, anak diminta menemukan barang-barang tertentu yang telah disembunyikan di berbagai sudut rumah.
Hal ini dapat mengasah kemampuan berpikir anak, lho. Lalu, melihat album foto dan video lama saat liburan, juga bisa menjadi momen kebersamaan sekaligus bersantai.
Disitulah, orangtua dapat membuka obrolan dengan anak. Contohnya, tentang apa yang diinginkan atau impian sang anak di masa mendatang.
"Dari obrolan itu mungkin saja akan dapat momen seru yang bisa diulang. Misalnya, makan atau minuman khas yang bisa dibuat ulang," ujar Andini.
Baca Juga: Sayangi Keluarga, Simak Panduan Kemenkes RI untuk Melakukan Isolasi Mandiri!
"Liburan di rumah juga bisa jadi bahan diskusi yang seru dan menarik. Misalnya, liburan dengan tema tertentu. Liburan ala pantai, maka berpakaian seperti ke pantai," imbuhnya.
Yang terpenting adalah semangat para orangtua untuk membuat liburan di rumah terasa menyenangkan. Sebisa mungkin orangtua juga menghindari penggunaan gadget.
Hal ini berguna untuk memperbanyak momen interaksi secara fisik. Juga, dapat merusak mata anak di usia dini.
"Sesuaikan juga dengan durasi atau berapa lama akan 'liburan', karena rasa bosan mudah dirasakan saat tetap ada di rumah. Orangtua bisa atur beberapa sudut ruangan untuk antisipasi anak merasa jenuh," ujar Andini lagi.***