Menlu RI Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata dan Desak Pengiriman Senjata ke Israel Berhenti

28 Februari 2024, 22:55 WIB
Menlu RI Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata dan Desak Pengiriman Senjata ke Israel Berhenti /Antara News/

SRAGEN UPDATE - Beberapa menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menekankan pentingnya menyelamatkan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang sedang mengalami tekanan karena penangguhan pendanaan oleh negara donor.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, bersama dengan mitra-mitranya dari Arab Saudi, Yordania, Palestina, dan Mesir, dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Jenewa, Swiss, pada Senin (26/2).

Retno menyatakan, "Kita perlu bekerja keras untuk menyelamatkan UNRWA, mengingat betapa pentingnya badan tersebut bagi para pengungsi Palestina, baik yang tinggal di Gaza maupun di Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan tempat lainnya."

Komite Menteri Luar Negeri OKI, yang diberi mandat oleh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab-OKI di Riyadh untuk menggalang dukungan internasional bagi Palestina, juga menyoroti adanya standar ganda dalam respons beberapa negara terhadap isu Palestina.

"Para menteri luar negeri OKI yang hadir kembali menegaskan komitmen mereka untuk terus berjuang bagi Palestina, dan kami menegaskan bahwa solusi dua negara (two state solution) merupakan satu-satunya jalan dan penting bagi kita semua untuk terus mengikuti pedoman ini," tutur Retno.

Baca Juga: Spoiler Episode 1 ‘The Impossible Heir’: Aliansi Tidak Terduga Han Tae Oh, Kang In Ha, dan Na Hye Won

Dalam acara terkait Palestina yang diadakan di Markas Besar PBB di Jenewa, Retno menegaskan bahwa dunia tidak boleh diam dalam menghadapi konflik di Gaza. Menurutnya, gencatan senjata sangat penting untuk memperbaiki situasi di lapangan.

“Gencatan senjata sangat diperlukan jika kita ingin melihat perbaikan situasi di lapangan,” ucap Retno.

Selain itu, Retno juga menyerukan penyaluran bantuan kemanusiaan yang mencukupi dan berkelanjutan, terutama untuk penduduk di Gaza utara yang mengalami kelaparan.

Dalam pertemuan dengan tema "Human Rights Situation in the Occupied Palestinian Territory", Retno juga membahas keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang seharusnya mengikat bagi semua negara, termasuk Israel.

Namun, dia menyoroti bahwa Israel belum memenuhi tenggat waktu untuk menyampaikan laporan wajib setelah keputusan sementara ICJ atas submisi Afrika Selatan.

Retno juga menekankan agar negara-negara menghentikan pengiriman senjata ke Israel sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi ketidakadilan yang telah lama terjadi terhadap bangsa Palestina.

Baca Juga: Xiaomi akan Luncurkan Redmi Note 13 Series, Kamera 200MP, Pengisian Cepat, dan Harga Mulai Rp2,7 Juta

Di samping itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menekankan perlunya langkah konkret dan konstruktif dari Amerika Serikat dalam mencapai gencatan senjata di Gaza.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers terkait laporan bahwa dalam pertemuan para menteri luar negeri G20, Amerika Serikat dikritik karena menentang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Mao mengatakan bahwa konflik Israel-Palestina yang terjadi telah mengalami eskalasi dan situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan, dengan ribuan warga sipil tewas dan jutaan lainnya mengungsi.

Dia menegaskan bahwa gencatan senjata di Gaza adalah seruan universal dan konsensus yang sangat besar dari masyarakat internasional.

Mao menekankan bahwa Amerika Serikat harus memenuhi seruan tersebut dengan mengambil langkah konkret untuk memainkan peran konstruktif dalam mencapai gencatan senjata dan meredakan krisis kemanusiaan.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler