Krisis Kesehatan di Gaza dan Tantangan Keanggotaan Palestina di PBB

- 14 April 2024, 14:16 WIB
Krisis Kesehatan di Gaza dan Tantangan Keanggotaan Palestina di PBB
Krisis Kesehatan di Gaza dan Tantangan Keanggotaan Palestina di PBB /

SRAGEN UPDATE - Koordinator kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk wilayah pendudukan Palestina, Jamie McGoldrick, menyatakan bahwa penyakit yang ditularkan melalui air sedang menyebar di Jalur Gaza karena ketersediaan air bersih yang kurang dan peningkatan suhu yang ekstrim.

McGoldrick menyebutkan bahwa kondisi di Gaza semakin memanas, dengan warga menerima jumlah air yang kurang dari kebutuhan mereka.

Hal ini menyebabkan penyebaran penyakit yang berhubungan dengan air karena ketersediaan air bersih yang terbatas dan sistem sanitasi yang terganggu.

Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Gaza, ia menekankan pentingnya upaya untuk memperbaiki pasokan air bersih.

McGoldrick menekankan perlunya usaha jangka panjang untuk memastikan pasokan air yang memadai ke daerah-daerah yang padat penduduk di Gaza.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat: Kementerian Luar Negeri RI Pantau Kondisi WNI di Tengah Konflik Iran-Israel

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa sanitasi yang buruk dan air yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, dan hepatitis A.

Di samping itu, Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tidak mencapai kesepakatan mengenai permohonan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Perwakilan Malta, yang saat ini memimpin DK PBB, menyatakan bahwa tidak ada konsensus yang tercapai terkait rekomendasi untuk keanggotaan Palestina.

Meskipun demikian, Duta Besar Malta untuk PBB Vanessa Frazier menegaskan bahwa tidak ada masalah terkait pemenuhan syarat keanggotaan penuh Palestina di PBB, yang mengindikasikan bahwa mayoritas anggota komite mendukung permohonan keanggotaan Palestina.

Palestina sebelumnya mengajukan permohonan keanggotaan penuh PBB pada 2011, namun tidak berhasil mendapatkan dukungan yang diperlukan dari anggota DK PBB. Riyad Mansour.

Baca Juga: Sinopsis, Tempat Menonton, dan Daftar Pemeran Missing Crown Prince Drama Baru Suho EXO

Perwakilan Palestina di PBB, baru-baru ini mengumumkan bahwa dia telah mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mempertimbangkan kembali permohonan keanggotaan mereka.

Pada 3 April, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB meminta pertimbangan ulang terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Proses penerimaan anggota baru PBB dimulai di Dewan Keamanan, di mana setelah berdiskusi, Dewan Keamanan akan merujuk masalah tersebut ke Komite Penerimaan Anggota Baru.

Jika komite memberikan tanggapan positif, DK PBB akan melakukan pemungutan suara, di mana setidaknya sembilan dari lima belas anggota DK harus mendukung usulan tersebut tanpa ada anggota tetap yang menggunakan hak veto.

Jika usulan tersebut lolos di DK PBB, permohonan tersebut akan dirujuk ke Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Pep Guardiola Menepis Kritik terhadap Erling Haaland, Tegaskan Sang Pemain Man City Berdampak Besar

Untuk disetujui, diperlukan dua pertiga suara mayoritas dari 193 anggota majelis PBB.

Sejak tahun 1974, Palestina telah berpartisipasi di PBB sebagai pengamat.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah