3 Fakta Gempa Magnitudo 7,1 di Laut Maluku, BMKG Minta Warga Tetap Tenang Tetapi Waspada

18 Januari 2023, 14:57 WIB
Pusat gempa di Laut Maluku yang mengguncang wilayah Melonguane Sulawesi Utara dengan magnitudo update 7,0 pada hari ini, Rabu 18 Januari 2023. Hingga siang hari ini tercatat terjadi 10 kali gempa susulan. /BMKG/

SRAGEN UPDATE - Pada Rabu, 18 Januari 2023 terjadi gempa magnitudo 7,1 di Laut Maluku.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang wilayah tersebut pukul 13.06 WIB.

BMKG di Jakarta mencatat gempa bumi itu berpusat di 2,80 Lintang Utara,127,11 Bujur Timur atau 141 km tenggara Melonguane, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 64 km.

Baca Juga: Gempa M6,3 Guncang Gorontalo Pagi Ini, 18 Januari 2023, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Lempeng Sangihe

Selanjutnya, BMKG melaporkan lebih lanjut perihal gempa di Laut Maluku tersebut.

Berikut merupakan beberapa fakta mengenai gempa magnitudo 7,1 di Laut Maluku.

  1. Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG melaporkan bahwa gempa dengan kekuatan magnitudo 7,1 di Laut Maluku pada Rabu siang itu tidak berpotensi tsunami.

  1. Gempa Dirasakan di Sulawesi Utara hingga Gorontalo

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta mengatakan guncangan gempa dengan magnitudo 7,0 yang dirasakan maksimal IV MMI di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

"Gempa berukuran di Laut Maluku Mag 7,0 (update) kedalaman 71 km. Guncangan maksimal IV MMI di Melonguane Kepulauan Talaud. Tidak ada usulan potensi tsunami," ujar Daryono yang dikutip oleh SragenUpdate.com dari Antara News pada 18 Januari 2023.

Gempa terjadi pukul 13:06:14 WIB, dengan lokasi 2.80 Lintang Utara, 127.11 Bujur Timur, 141 km Tenggara Melonguane.

Gempa juga dirasakan di Kota Gorontalo pada skala II MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang tergantung bergoyang.

Di Minahasa, Manado, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bitung, Tomohon, Ternate, Sofifi, Halmahera Timur, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Utara guncangan dirasakan pada skala III MMI.

Baca Juga: Ekspor Minyak Sawit Indonesia Mengekang, Biodiesel Berencana Menekan Pasokan Vegoil Dunia

Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Guncangan juga dirasakan di Talaud, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Sitaro pada skala III-IV dimana pada skala IV.

Pada skala tersebut, getaran di siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

  1. Gempa Terjadi Beruntun

Berdasarkan laporan BMKG, gempa awal terjadi pukul 13.06 WIB, tepatnya di 2.80 LU dan 127.11 BT dengan tingkat kedalaman 64 Km.

Lokasi ini berada 141 km dari Melonguane, Sulawesi Utara dan 154 km Tobelo, Maluku Utara.

Selanjutnya pada pukul 13.19 WIB, gempa kembali terjadi dengan kekuatan M5,3 pada kedalaman 17 km.

Empat menit berselang, muncul lagi gempa dengan kekuatan M4,6 pada tingkat kedalaman 10 km.

Selanjutnya pukul 13.28 WIB, guncangan gempa terasa dengan kekuatan M4,5 dan pukul 13.33 WIB sebesar M4,4.

Pukul 13.34 WIB, gempa yang muncul semakin kecil yaitu M4,2 dengan kedalaman 14 km.

BMKG menyarankan agar masyarakat tetap tenang tetapi waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

Selain itu, BMKG meminta agar masyarakat cermat terhadap informasi yang muncul.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler