Gunung Api Ile Lewotolok di NTT dalam Waktu 6 Jam Erupsi 9 Kali, Masyarakat Diimbau Waspada

19 April 2024, 22:03 WIB
Gunung Api Ile Lewotolok di NTT dalam Waktu 6 Jam Erupsi 9 Kali, Masyarakat Diimbau Waspada /

SRAGEN UPDATE - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) melaporkan mengenai gunung Api Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

PGA Ile Lewotolok mengatakan bahwa gunung Api api Ile Lewotolok erupsi sembilan kali dalam waktu 6 jam.

Gunung Api Ile Lewotolok mulai erupsi pada hari Jumat pukul 12.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA.

Hal ini disampaikan oleh Petugas Pemantau Gunung Ile Lewotolok Syawaludin.

“Mulai pukul 12.00 hingga 18.00 Wita sore ini berdasarkan catatan ada sembilan kali letusan yang terjadi di puncak kawah gunung tersebut," kata Syawaludin seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.

Baca Juga: Jangan Sampai Gula Darah Naik, Berikut 7 Makanan Cocok Menurunkan Gula Darah dan Mencegah Diabetes

Syawaludin menambahkan jika pada sembilan kali letusan itu terdapat kolom abu di kisaran tinggi 100-200 meter.

Sementara itu, warna asap yang keluar yaitu putih dan kelabu.

Selain itu, sembilan kali letusan mengakibatkan gemuruh lemah di puncak gunung.

Pada saat itu, Gunung Api Ile Lewotolok sudah naik status menjadi Siaga karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.

Badan Geologi mencatat masih terdapat aktivitas erupsi dan aliran lava yang terekam baik ke arah tenggara maupun selatan.

Hal tersebut berdasarkan evaluasi pada tanggal 8 sampai 15 April 2024.

Selain itu, terjadi juga gempa letusan, gempa hembusan, dan Tremor non-harmonik.

Gempa vulkanik dangkal dan dalam juga masih terekam.

Baca Juga: Berita Terkini dan Jadwal Pertandingan: 4 Tim Melaju ke Semifinal Liga Europa 2023/2024

Hal ini sebagai pertanda jika Gunung Api Ile Lewotolok mengalami peningkatan yang signifikan.

Selain itu gempa vulkanik dangkal dan dalam juga masih terekam.

Badan Geologi mengimbau masyarakat Desa Lamatokan dan Jontona agar tetap waspada.

Bisa saja terjadi longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung.

Sementara itu, untuk masyarakat Desa Jontona dan Todanara diimbau untuk tidak memasuki wilayah sektoral selatan dan tenggara.

Masyarakat diimbau tidak memasuki wilayah tersebut sejauh tiga kilometer dari pusat aktivitas gunung.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler