Kolaborasi Pemerintah Indonesia dan OECD Kurangi 29 Persen Emisi Gas Potensikan Investasi Melimpah

- 29 Juni 2021, 19:20 WIB
Pemerintah Indonesia dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) giat melakukan kerja sama untuk memperkuat praktik tata kelola pemerintahan serta bertukar pengalaman di berbagai bidang lainnya.
Pemerintah Indonesia dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) giat melakukan kerja sama untuk memperkuat praktik tata kelola pemerintahan serta bertukar pengalaman di berbagai bidang lainnya. /Dok. Kemenko Perekonomian/

SRAGEN UPDATE – Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan komunitas global untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca hingga 29% potensikan energi bersih agar investasi melimpah.

Sementara itu, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) luncurkan program Clean Energy Finance and Investment Mobilisation (CEFIM) Indonesia.

Pemerintah Indonesia dan OECD aktif melakukan kerjasama untuk memperkuat praktik pemerintahan dan pertukaran pengalaman.

Laporan tersebut disampaikan saat webinar pada Senin, 28 Juni 2021.

Salah satu kegiatan CEFIM adalah Clean Energy Finance and Investment (CEFI) Policy Review of Indonesia yang siap dijalankan.

Baca Juga: Daya Tarik Eks Pemukiman Transmigrasi Belantara Jadi 12 Hektar Desa Wisata Edukasi Mangrove 

Program ini mendukung implementasi pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia.

Selain itu CEFI juga bertujuan untuk mempercepat transisi energi bersih berkelanjutan di Indonesia.

“Saya mengapresiasi OECD yang telah menyusun laporan ini, yang secara komprehensif menggambarkan tantangan dan peluang untuk meningkatkan pembiayaan dan investasi energi bersih di indonesia,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Komitmen Indonesia mengurangi emisi GRK sebesar 29% untuk 19 tahun yang akan datang tepatnya pada 2030.

Mengusung konsep pemulihan dan pengembangan untuk tujuan yang lebih baik seakan menemukan momentumnya.

Baca Juga: Program Wisata Desa PLN Raup Bantuan Rp.24,4 Miliar Dukung Sinergi Ekonomi Mandiri Desa

Berkolaborasi dengan komunitas global adalah salah satunya agar mengatasi dampak perubahan iklim di Indonesia.

Webinar laporan Tinjauan OECD terhadap Pembiayaan Investasi Energi Bersih Indonesia di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian berlangsung daring dan luring akibat pandemi.

“Dibutuhkan sinergi para pemangku kepentingan untuk menyelesaikan semua tantangan sehingga pada akhirnya dapat mempercepat pembiayaan dan investasi energi bersih di Indonesia,” tutur Menko Airlangga.

Tidak dapat hanya sekadar mengandalkan dana APBN semata, mengubah komitmen menjadi rangkaian aksi membutuhkan dukungan pembiayaan yang besar.

Perlu usaha mengoptimalkan potensi energi bersih yang ketersediaannya melimpah untuk menarik investasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Indonesia harus memiliki fokus strategi yang bukan saja dapat mengurangi tingkat emisi, tetapi juga untuk kesiapan yang matang.***

Desclaimer: Artikel ini pernah ditayangkan oleh Pikiran Rakyat dengan Judul Percepat Transisi Energi Bersih dan Pembangunan Berkelanjutan via Investasi juga Kolaborasi Global

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah