Menko Airlangga Hartarto Jelaskan Penanganan PMK dan Dorong Kerjasama Pembiakan Sapi dengan Selandia Baru

- 10 September 2022, 14:32 WIB
Menko Airlangga Hartarto Jelaskan Penanganan PMK dan Dorong Kerjasama Pembiakan Sapi dengan Selandia Baru
Menko Airlangga Hartarto Jelaskan Penanganan PMK dan Dorong Kerjasama Pembiakan Sapi dengan Selandia Baru /

SRAGEN UPDATE - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia pada pertemuannya dengan menteri Selandia Baru, Damien O’Connor selaku Minister of Agriculture, Trade and Export Growth, Land Information, Biosecurity and Rural Communities.

Selain menjelaskan strategi penanganan PMK, Menko Airlangga Hartarto juga mendorong kerjasama pembiakan (breeding) sapi dan domba dengan Selandia Baru.

Baca Juga: Tiket Pre Sale 'WESTLIFE-Live at Wembley Stadium' Hadir, Cek Bioskop CGV Pekanbaru Tangerang 16 September 2022

Pembicaraan tentang penanganan PMK dan kerjasama pembiakan sapi dan domba ini terjadi saat diadakannya pertemuan tingkat menteri Indo-Pacific Economic Framework (IPEF MM) di Los Angeles, Amerika Serikat pada Kamis, 8 September 2022.

IPEF MM diisi dengan sejumlah pertemuan bilateral tingkat menteri oleh perwakilan negara-negara yang mengikuti forum.

Ditemani dengan Menteri Perindustrian, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Sesmenko Perekonomian, Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional, dan Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian, Menko Airlangga memulai pembicaraan pertemuan bilateral ini dengan harapan Selandia Baru mendukung kesuksesan Presidensi G20 Indonesia dan juga keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 mendatang.

Baca Juga: Berikut 7 Cara Menghadapi Orang Sombong, Salah Satunya Lawan Mereka dengan Kebaikan

Pembicaraan dilanjutkan dengan membahas perkembangan penanganan PMK.

Karena ingin saling berbagi, baik Airlangga maupun Damien O’Connor menjelaskan program penanganan PMK di negara masing-masing.

“Pemerintah menerapkan kebijakan penanganan penyakit PMK seperti kebijakan penanganan Covid-19 di masa PPKM, yaitu adanya pembatasan pada 19 provinsi dan larangan perpindahan sapi dari daerah satu ke daerah yang lain, serta kebijakan mikro manajemen lainnya persis seperti kebijakan untuk penanganan Covid-19 pada manusia,” ujar Airlangga pada O’Connor saat menjelaskan strategi yang dilakukan Indonesia dalam menangani PMK yang terjadi pada hewan-hewan ternak di sejumlah wilayah Indonesia.

Baca Juga: Baru Putus Cinta? Berikut 6 Lagu K-Pop untuk Menemani Kamu yang Sedang Patah Hati

Selain poin di atas, Airlangga juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia bahkan membentuk Satgas PMK selayaknya Satgas Covid-19 dan menerapkan berbagai strategi berbasis mikro di desa, seperti biosecurity, pengobatan, vaksinasi, dan potong bersyarat di tingkat desa.

Intinya dalam penanganan PMK ini Pemerintah Indonesia melibatkan semua pihak yang terkait agar PMK di Indonesia dapat ditangani secara efektif serta mencegah penyebaran virus ke daerah lainnya.

Sementara itu, O’Connor menjelaskan bahwa di Selandia Baru strategi penanganannya dengan menggelar vaksinasi sapi, sama dengan yang dilakukan manusia pada saat Covid-19.

Baca Juga: 7 Ciri-ciri Orang Sombong yang Wajib Anda Tahu, Salah Satunya Tidak Pernah Mau Mengaku Salah

Pembicaraan mengenai kerjasama antara Indonesia dan Selandia Baru juga tak luput disampaikan oleh Airlangga.

“Pemerintah Indonesia mendorong kerjasama dengan Pemerintah Selandia Baru untuk pendidikan breeding sapi dan domba di Indonesia,” ujarnya.

“Kuncinya adalah di-breeding agar dapat menghasilkan produk susu maupun produk olahannya yang berkualitas,” tambahnya lagi mengingat Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kemungkinan pengembangbiakan sapi menjadi seperti Dairy Academy di Indonesia.

Saat ini, Fonterra, perusahaan susu asal Selandia Baru telah memberikan bantuan kepada peternak sapi perah di Padang Panjang, Sumatera Barat.

Baca Juga: 5 Tips Diet yang Harus Anda Abaikan agar Berat Badan Turun dengan Cara Sehat dan Baik

Pengembangan energi bersih atau clean energy juga dibahas dalam pertemuan tersebut, terutama terkait pengembangan untuk pembangkit listrik bertenaga angin dan geothermal sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Dalam pertemuan, Menko Airlangga juga membahas terkait perkembangan atau update perjanjian ASEAN – Australia – New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).

Sejak 2012, Indonesia dan Australia telah menandatangani FTA melalui wadah AANZFTA.

Baca Juga: Thariq Halilintar Mengaku Jalin Hubungan Serius dan Siap Menikah, Fuji: Ngapain Nikah Muda

“Pemerintah Indonesia tengah mendorong pemanfaatan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) secara optimal agar bisa mendongkrak ekspor sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tatanan rantai nilai global termasuk diantaranya rantai industri dan perdagangan global,” tutup Menko Airlangga.***

Editor: Kiki Widayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah