Network
SRAGEN UPDATE – Kasus kekerasan seksual pada anak nampaknya masih terus terjadi terkhususnya pada wilayah Kabupaten maupun Kota Cirebon.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon mencatat, semenjak awal bulan Januari 2023, telah terjadi 6 kasus kekerasan seksual pada anak di wilayah Cirebon.
Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Fifi Sofiyah mengatakan, untuk awal tahun 2023 pihaknya sudah menangani sebanyak 6 kasus pelecehan seksual kepada anak. Fifi menyebutkan, ada kasus pelecehan yang dilakukan oknum guru ngaji kepada santrinya sendiri.
Baca Juga: 20 Personel Terjun Dalam Operasi Keselamatan Lodaya, Ini Sasaran Utamanya
“Memang kasus pelecehan seksual ini membutuhkan sinergitas dan pergerakan dari semua lini, tak anya KPAID saja, akan tetapi orang tua juga harus berperan untuk melakukan pengawasan terhadap anaknya,” kata Fifi Sofiyah saat wawancara melalui telepon.
Fifi menuturkan, beberapa faktor mempengaruhi banyaknya pelecehan seksual kepada anak, diantaranya adalah faktor pergaulan bebas, selain itu juga faktor gadget, dan juga faktor ekonomi turut mempengaruhi.
“Bahkan kita juga mendapatkan laporan adanya anak umur 16 tahun yang melakukan perbuatan terlarang sampai melahirkan anak, ini sungguh sangat memprihatinkan,” tutur Fifi Shofiyah.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fifi tersebut mengugkapkan, masyarakat harus lebih berani untuk melaporkan jika terjadi pelecehan atau kekerasan seksual pada anak.
Baca Juga: KKB Bakar Pesawat Susi Air, Nasib Pilot dan Penumpang Belum Dapat Dipastikan
“Jangan anggap kasus pelecehan seksual tersebut sebagai aib, orang tua harus laporan jika terjadi kasus tersebut, nantinya kami akan melakukan pendampingan pada anak tersebut,” ucap Fifi Shofiyah.
