Network
SRAGEN UPDATE - Dalam fiqih pernikahan, banyak sekali yang dibahas. Termasuk salah satunya adalah ketika seorang perempuan / wanita yang menjadi istri seorang laki-laki mengaku gadis, padahal dia adalah seorang janda.
Apalagi di zaman sekarang ketika internet dapat diakses semua orang dan sosial media mudah digunakan, terdapat dampak negatif yang menyertainya, salah satunya yaitu manipulasi identitas.
Manipulasi identitas mungkin dengan sengaja pengguna media sosial menyembunyikan atau mengubah informasi pribadi mereka untuk menipu atau menipiskan diri mereka, baik untuk keuntungan pribadi atau hanya untuk mencari perhatian. Ini bisa mencakup menyatakan diri sebagai seseorang yang sebenarnya tidak mereka kenal atau mengubah gender, usia, status pernikahan, dan sebagainya.
Baca Juga: Penjelasan Episode 14 Drama King the Land: Perpisahan Sementara antara Gu Won dan Sa Rang
Bagaimana Islam melihat fenomena ini, yaitu ketika seorang suami tertipu dengan istrinya yang mengaku gadis padahal ternyata janda?
Berikut penjelasannya sebagaimana terdapat dalam buku “Fikih Kontemporer Wanita dan Pernikahan” yang dijelaskan oleh Syekh Islam Ibnu Taimiyah.
Di dalam buku tersebut berisi pertanyaan yang diajukan oleh seseorang melalui surat / e-mail, kemudian Syekh Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan secara rinci, yang kemudian ditaruh pada bagian kolom jawaban.
Pertanyaan:
Ada laki-laki yang menikahi seorang wanita. Ia mengaku masih perawan, tetapi ternyata ia sudah janda.
Baca Juga: Para Tetangga Perusahaan Twitter Keluhkan Logo ‘X’ yang Dipajang Terlalu Terang
Apakah laki-laki tersebut memiliki hak untuk membatalkan pernikahan dan menuntut orang yang menipunya ataukah tidak?
