SRAGEN UPDATE - Depresi adalah penyakit nyata dan mempunyai gejala yang dapat mengganggu keseharian seseorang.
Namun, orang yang mengalami depresi seringkali diremehkan dan dianggap sepele oleh orang lain yang tidak merasakannya.
Lalu, apa sebenarnya depresi menurut penjelasan psikolog?
Dilansir oleh SragenUpdate.com dari laman Twitter @Baperdiary, depresi adalah gangguan mental yang memiliki gejala seperti tidak mood dalam jangka waktu panjang.
Baca Juga: Berikut Tanda-Tanda Bahwa Kamu Tengah Depresi, Jangan Sampai Diabaikan!
Selain itu, hasrat untuk berinteraksi atau bereaksi terhadap lingkungan sekitar pun menurun.
Meskipun termasuk dalam klasifikasi gangguan mental, tetapi bukan cuma terasa pada pikiran, depresi juga terasa pada fisik, emosi, dan kelakuan.
Adapun gejala depresi yang wajib diketahui adalah sebagai berikut:
1. Secara Mental
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Seseorang Depresi Menurut Psikolog
Orang yang mengalami depresi, secara mental akan kesulitan untuk berkonsentrasi, pikiran selalu negatif, percaya bahwa dirinya tidak berharga, dan pikiran untuk bunuh diri.
2. Secara Fisik
Tidak hanya mental, fisik pun terserang ketika seseorang mengalami depresi.
Adapun gejala secara fisiknya adalah gangguan tidur, perubahan nafsu makan, capek secara ekstrim, kurang energi, masalah pencernaan, dan sakit kepala.
Baca Juga: 6 Cara untuk Menolong Orang yang Mengalami Depresi
3. Secara Emosi
Seseorang yang mengalami depresi akan merasa mati rasa, merasa bersalah, membenci diri sendiri, malu, tidak ada harapan, duka, putus.
4. Secara Kelakuan
Secara kelakuan, orang yang depresi akan menyendiri, tidak mau melakukan rutinitasnya.
Baca Juga: Waspadai! 5 Resiko Akibat Main HP Sebelum Tidur, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Depresi
Contohnya tidak peduli kebersihan badan, atau aktifitas yang disukai, melakukan hal yang tidak sehat.
Hal yang perlu kamu tahu, bahwasanya kesedihan itu sementara, reaksi emosi yang sehat terhadap suatu kejadian.
Depresi adalah gangguan mental yang sangat komplek yang dapat terasa pada “hari baik” seseorang dan berkepanjangan.
Sementara berduka adalah reaksi kesedihan lebih kuat terhadap suatu kejadian yang sangat menyakitkan.
Duka yang berlebihan dapat menyebabkan depresi, tetapi berbeda kompleksitas, yang dirasa, dan dampak pada keseharian.
Salah satu gejala depresi dapat mengganggu keseharian, oleh karena itu seseorang kadang perlu diakomodasi atau dijaga pada hari tertentu.
Tidak ada seseorang yang mau memilih untuk menderita, kalau depresi gampang sembuh dibumi ini tidak memiliki 350 juta orang yang mempunyai penyakit depresi.***