PBB Meminta Israel Beserta Palestina Tidak Lakukan Hal yang Meningkatkan Ketegangan di Bulan Ramadhan

24 Maret 2023, 17:21 WIB
PBB Meminta Israel Beserta Palestina Tidak Lakukan Hal yang Meningkatkan Ketegangan di Bulan Ramadhan /

SRAGEN UPDATE - Bulan Ramadhan 2023 kali ini bertepatan dengan hari paska untuk umat Yahudi dan Kristiani.

Israel beserta Palestina telah melakukan langkah-langkah yang meningkatkan ketegangan dan kekerasan selama bulan Ramadan 2023 kali ini.

Karena kejadian itu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Israel dan Palestina untuk berhenti melakukan hal-hal tersebut.

Koordinator Khusus PBB menyampaikan hal tersebut untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland pada Kamis, 23 Maret 2023.

“Ramadhan ini harus menjadi periode refleksi dan perayaan agama yang aman, toleran dan damai untuk kita semua,” katanya.

Baca Juga: Pengamat Politik UI Nilai Erick Thohir Kandidat Cawapres Terkuat karena Prestasi

Para pemimpin diminta oleh PBB untuk turun tangan dan menahan diri dari tindakan yang berujung pesan provakatif.

“Kami meminta semua pemimpin dari kedua belah pihak untuk bisa menahan diri dari tindakan anarkis dan pesan provokatif pada momen yang sangat sensitif ini,” ucapnya.

Israel telah melakukan perluasan penduduk yang terus berlanjut dan meluas menyebabkan PBB terganggu.

Israel telah memperluaskan otorisasi atas sembilan pos terdepan ilegal dan perkembangan lebih dari 7.000 unit perumahan pemukiman kata PBB.

“Permukiman Israel tersebut sama sekali tidak mempunyai validitas hukum dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan resolusi yang dibuat PBB,” katanya.

Menteri Keuangan Sayap Kanan Israel Bazalel Smotrich telah mengatakan adanya keberadaan warga sipil Palestina.

Atas pertanyaan ini Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menjawab dengan menyangkal perkataan tersebut.

“Saya katakan dengan jelas, kami rakyat Palestina memang ada, dan terus ada. Rakyat Palestina sudah lama ada di tanah ini. Kami akan terus berada di tanah kami selamanya,” ucapnya.

Baca Juga: Anggota DPR Berharap Sosialisasi Pemilu Tidak Menabrak Etika dan Moralitas Selama Ramadhan

Protes internasional termasuk dari Amerika Serikat terhadap adanya keberadaan warga Palestina di Tepi Barat maupun Yerusalem Timur telah terjadi.

Protes internasional yang telah terjadi itu karena sebuah pertanyaan dari Menkeu Israel.

Karena Protes internasional telah terjadi Smotrich pun meminta maaf atas ucapannya yang telah menyakiti rakyat Palestina.

Hal itu pun telah di ungkapkan oleh utusan Israel untuk PBB Gilard Erdan.

Israel diketahui telah mencabut bagian dari Undang-Undang tahun 2005 dari negara tersebut.

Undang-Undang tahun 2005  itu membut warga Yahudi mengungsi dari empat pemukiman ilegal ke Tepi Barat yang kini diduduki.

Terkait oleh masalah hal itu Gilard Erdan menyangkal bahwa itu adalah tindakan provokasi.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler