Krisis Kesehatan Wanita Hamil di Jalur Gaza: Panggilan Darurat Internasional pada Hari Perempuan

- 8 Maret 2024, 22:42 WIB
Krisis Kesehatan Wanita Hamil di Jalur Gaza: Panggilan Darurat Internasional pada Hari Perempuan
Krisis Kesehatan Wanita Hamil di Jalur Gaza: Panggilan Darurat Internasional pada Hari Perempuan /Dok. Antara/

SRAGEN UPDATE - Sebanyak 60.000 wanita hamil di Jalur Gaza mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi akibat konflik dengan Israel.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa sekitar 49 persen populasi di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dalam usia subur, mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Sebanyak 5.000 wanita melahirkan setiap bulan dalam kondisi yang sulit dan tidak aman, karena terdampak oleh penembakan dan pengungsian.

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan peringatan serius pada 19 Februari tentang kekurangan gizi yang mempengaruhi anak-anak, perempuan hamil, dan ibu menyusui di Jalur Gaza, yang menjadi ancaman serius terhadap kesehatan mereka, terutama dengan konflik yang terus berlanjut.

Penduduk Gaza, terutama di Gaza dan kegubernuran utara, menghadapi potensi kelaparan karena kelangkaan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar akibat perang dan pembatasan oleh Israel.

Baca Juga: 5 Idol K-pop yang Diboikot oleh Penggemarnya, Ada Karina hingga SEVENTEEN

Situasi ini juga memperparah krisis kesehatan karena penyebaran penyakit dan layanan medis yang terbatas.

Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan PBB untuk menghentikan serangan dan tindakan genosida oleh Israel terhadap perempuan Palestina dan keluarga mereka.

Mereka juga meminta dukungan dari institusi wanita di seluruh dunia untuk memperjuangkan hak-hak perempuan Palestina dan menuntut dihentikannya agresi Israel.

Kementerian juga menekankan pentingnya dukungan internasional untuk memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan, psikologis, dan sosial perempuan Palestina, terutama di Jalur Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 9.000 perempuan Palestina telah meninggal di Jalur Gaza akibat konflik tersebut.

Dalam pernyataannya, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, menegaskan bahwa dengan tidak adanya respons yang memadai dari komunitas internasional, mereka juga berperan dalam genosida terhadap perempuan Palestina.

Baca Juga: Jeon Yeo Been Dikabarkan akan Bergabung untuk Berperan di Drama Terbaru Made in Korea

Al-Qudra juga menyatakan bahwa 60.000 ibu hamil di Gaza mengalami masalah malnutrisi, dehidrasi, dan kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Al-Qudra mencatat bahwa perempuan Palestina, terutama di Gaza, menghadapi bencana kemanusiaan yang parah, termasuk pembunuhan, pengungsian, penangkapan, keguguran, epidemi, dan kematian akibat kelaparan yang disebabkan oleh agresi Israel.

Al-Qudra menekankan pentingnya intervensi segera dari PBB untuk menghentikan agresi dan genosida yang dilakukan oleh Israel, serta mengajak organisasi perempuan internasional untuk bersatu dalam upaya mengakhiri agresi tersebut di Gaza.

Pada tanggal 8 Maret, dunia merayakan Hari Perempuan Internasional dengan tema ‘Berinvestasi pada Perempuan untuk Mempercepat Kemajuan’.

Israel melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Hamas, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari 30.700 warga Palestina tewas dan lebih dari 72.000 lainnya terluka karena kehancuran massal dan krisis bahan pokok.

Israel memberlakukan pengepungan yang parah di Jalur Gaza, terutama di Gaza utara, yang mengakibatkan penduduk setempat hampir mengalami kelaparan.

Baca Juga: Arsenal Bersiap Hadapi Lawan Berat: Mikel Arteta Sebut Tim Premier League yang Selalu Bikin 'Menderita'

Akibat perang, 85 penduduk Gaza terpaksa mengungsi karena krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan. Selain itu, sekitar 60 persen infrastruktur di Gaza rusak atau hancur.

Israel didakwa melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Keputusan sela ICJ pada bulan Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x