Tidak Sanggup Hadapi Pandemi, Pedagang Malioboro Kibarkan Bendera Putih

- 4 Agustus 2021, 12:04 WIB
Tangkapan layar seorang pedagang di Malioboro mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah menghadapi PPKM Darurat
Tangkapan layar seorang pedagang di Malioboro mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah menghadapi PPKM Darurat /SalatigaTerkini/Tangkapan Layar/TvOne
SRAGEN UPDATE – hari ini, berita viral datang dari ara pedagang di Malioboro, Jogjakarta. Dikutip dari laman Instagram @viralcyin, terlihat jelas beberapa pedagang di Maliobor mengibarkan bendera putih sebagai tanda pasrah terhadap kondisi ekonomi di masa Pandemi Covid-19.
 
Rata-rata, sejumlah pedagang tersebut merupakan kumpulan dari para pedagang yang tergabung di Paguyuban pedagang Malioboro.
 
Pemasangan tanda bendera putih tersebut, tentu saja membuat seluruh warganet terkejut dan sedih.
 
 
Pemasangan bendera tersebut sudah dimulai sejak tanggal 30 Juli 2021.
 
Para pedagang tersebut, memasang bendera putih di sepanjang jalan pediatrian kawasan Malioboro. Bukan hanya disepanjang jalan, mereka juga memasang bendera berwarna putih apsa georbak jualan yang digunakan untuk berdagang sehari-hari.
 
Sejatinya, makna dari pemasangan bendera putih tersebut yaitu, agar pemerintah menyadari bahwa kebijakan PKM Level 4, snagat berdampak buruk bagi masyarakat kecil terutama pedagang.
 
PPKM level 4 berimbas pada mata pencaharian mereka yang tidka lagi berjalan lancar, apalagi semenjak diterapkan, banyak pedagang di sekitar Malioboro kehilangan pelanggan, serta tidak bsia berjualan.
 
 
Berikut ini daftar nama paguyuban yang tergabung melakukan pemasangan bendera putih, untuk menolak kebijakan PKM Level 4, yaitu :
 
1. Paguyuban Angkringan Padma
2. Paguyuban Handayani
3. Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro
4. Paguyuban PPMS
 
 
Tidak hanya mengibarkan bendera putih, para pedagang tersebut juga menyebut jika pemerintah tidak peduli dengan nasib mereka selama PPKM berlangsung.
 
Dimanto, slaah satu pedagang di alun-alun Malioboro mengungkapkan, jika penghasilannya dalam menjual makanan turn drastis.
 
“Sejak Covid19 ada, belum pernah kami mendapatkan bantuan, jadi kami berharap pemerintah terketuk hatinya agar mau memberikan bantuan untuk kami,” ujar Dimanto.
 
 
 
 
 
 

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Instagram @viralcyin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah