Dampak Meremehkan Pikiran atau Perilaku Anak Menurut Psikolog

- 13 Juli 2022, 19:51 WIB
Dampak Meremehkan Pikiran atau Perilaku Anak Menurut Psikolog
Dampak Meremehkan Pikiran atau Perilaku Anak Menurut Psikolog /PEXELS/Monstera

SRAGEN UPDATE - Meremehkan pikiran seorang anak tentunya tidak diperbolehkan.

Tidak hanya meremehkan pikiran, meremehkan perilaku anak pun tidak dibenarkan oleh psikolog.

Apa yang akan terjadi ketika orang tua meremehkan pikiran atau perilaku anak?

Dilansir SragenUpdate.com dari akun TikTok @afityaputri terkait dampak meremehkan pikiran atau perilaku anak menurut psikolog.

Baca Juga: Resep Chicken Popcorn Rumahan: Cocok untuk Camilan Anak dan Keluarga

“Tanpa disadari, terkadang orang tua itu meremehkan perilaku atau pun pikiran seorang anak. Padahal, ada loh dampak berbahayanya,” ujar Afitya Putri.

Sebagai contoh, anak mengambil ekstrakurikuler pramuka di sekolahnya, ketika berbicara di rumah pada orang tuanya, sang ibu tidak memperbolehkan.

Ibunya menganggap bahwa sang anak tidak memiliki kemampuan di bidang tersebut, sehingga tidak memberikan izin pada anaknya.

Contoh lain, seorang anak memberikan tanggapan terhadap orang tuanya, tetapi pihak ibu atau ayahnya menganggap remeh, bahwasanya anaknya hanyalah anak kecil yang tidak tahu apa-apa.

Baca Juga: 6 Tangisan yang Baik Dapat Memengaruhi Tubuh dan Pikiran Kita, Apa Saja?

“Anak jadi malas untuk inisiatif,” tambah Afitya Putri.

Anak malas untuk inisiatif tentu saja bermula dari mereka merasa apa yang dilakukannya selalu salah di mata orang tua.

Akhirnya, anak akan merasa tidak percaya diri, kehilangan rasa percaya pada dirinya sendiri, bahkan merasa malu dan cenderung mengurungkan niat untuk melakukan sesuatu.

Sebenarnya, mereka juga memiliki keingintahuan yang lebih, hanya saja takut gagal, dan tidak disukai oleh orang tuanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 7 Maret 2022, Kesehatan: Masalah Pikiran Lebih Berbahaya dari Pencernaan

Tidak hanya di lingkungan keluarga, seorang anak juga akan menarik diri dari pergaulan.

Ketika anak masih dini hingga remaja, mereka akan cenderung memiliki teman itu-itu saja dan tidak ingin memperluas pertemanannya, itu perlu dipertanyakan.

Lebih parahnya lagi, ketika dewasa anak akan kesusahan keluar dari zona nyaman.

Mereka akan cenderung takut untuk bekerja, bertemu dengan orang banyak, presentasi di hadapan orang banyak.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 5 Maret 2022, Waktunya Berhenti Mengkhawatirkan Ucapan dan Pikiran Orang Lain 

Kalau perlu, mereka ingin terus berada di zona nyaman yang tidak ada perubahan sama sekali alias itu-itu saja.

Mulai sekarang, untuk yang menjadi orang tua, jangan lakukan lagi tindakan yang meremehkan pikiran atau perilaku anak.

Dampak meremehkan pikiran atau perilaku anak menurut psikolog cukup banyak dan dapat merugikan masa depan seorang anak.***

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: TikTok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah