Banyak Kasus Remaja Hamil di Luar Nikah, Awal Pelajar di Ponorogo, Dampak Kurangnya Sex Education?

- 9 Februari 2023, 20:01 WIB
Ilustrasi Banyak Kasus Remaja Hamil di Luar Nikah, Awal Pelajar di Ponorogo, Dampak Kurangnya Sex Education?
Ilustrasi Banyak Kasus Remaja Hamil di Luar Nikah, Awal Pelajar di Ponorogo, Dampak Kurangnya Sex Education? /Pixabay/Mary Pahlke

SRAGEN UPDATE - Salah satu yang paling menggemparkan adalah ratusan pelajar di Ponorogo yang mengajukan dispensasi perkawinan akibat hamil di luar nikah.

Fenomena tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya sex education.

Sex education atau pendidikan seksualitas bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada anak tentang berbagai macam topik yang berkaitan dengan seks dan seksualitas.

Hal ini tentu akan membantu anak untuk mengelola kesehatan seksualnya sendiri.

Baca Juga: KBRI: Gempa Di Turki - Suriah, 3 WNI Luka Sejauh Ini Belum Ada Korban Jiwa

Selain itu, anak juga memiliki navigasi terhadap hubungannya dengan diri sendiri, pasangan, serta komunitas.

Inez Kristanti, M. Psi., seorang psikolog klinis dewasa menyebutkan bahwa sex education di Indonesia, sayangnya hanya sebatas abstinence-only education.

Abstinence-only education merupakan pendidikan seksualitas yang mengajarkan secara eksklusif kepada remaja untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai menikah.

Namun, edukasi semacam itu malah membuat remaja makin penasaran terhadap konsekuensi dari seks.

Mereka pun mencari informasi yang sebenarnya salah, seperti pornografi di internet.

Baca Juga: Profil dan Biodata Jeka Saragih Atlit MMA yang Mendapat Kontrak Resmi Dari UFC

Akhirnya, tidak sedikit dari mereka yang malah terjeremus untuk melakukan hubungan seksual secara tidak aman.

Remaja sebenarnya membutuhkan comprehensive sex education.

Dengan demikian, mereka memperoleh pengetahuan mengenai kontrasepsi dan akses untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan seksual.

Remaja yang menerima comprehensive sex education mampu bertanggungjawab dalam membuat keputusan tentang seksualitasnya sendiri.

Jika mereka memutuskan untuk berhubungan seksual, mereka cenderung memilih safe sex dan secara rutin memeriksakan kesehatan seksual mereka ke dokter.

Harus digarisbawahi bahwa pendidikan seksualitas bukanlah sekadar memberikan pemahaman tentang seks dan kontrasepsi.

Baca Juga: Lirik Lagu Keisya Levronka - Hidup Tanpamu, Trending No 1 di Music YouTube Indonesia

Namun, yang utama adalah menumbuhkan tanggung jawab dalam membuat keputusan seksual berdasarkan nilai serta norma yang sesuai.

Di sinilah peran orang tua dibutuhkan guna menjadi sosok sahabat yang bisa didekati dalam memberikan informasi kredibel.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah